Gus Yahya Jadi Ketua Umum PBNU, Santri Senang Sekaligus Sedih
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya resmi menjadi Ketua Umum PBNU 2021-2026. Ia merupakan salah satu pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibin, Rembang.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Kendaraan melintas di sekitar Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (24/12/2021). KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, yang juga pengasuh ponpes tersebut, terpilih sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026.
REMBANG, KOMPAS — Sejumlah santri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, senang setelah KH Yahya Cholil Staquf terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama 2021-2026. Namun, di sisi lain, santri juga sedih karena intensitas mengajar salah satu pengasuh ponpes tersebut kemungkinan akan berkurang.
KH Yahya atau Gus Yahya resmi menjadi Ketua Umum PBNU 2021-2026 setelah mengungguli KH Said Aqil Siroj dalam penghitungan yang berlangsung di Universitas Lampung, Bandar Lampung, Lampung, sejak Jumat (24/12/2021) dini hari. Pemilihan itu bagian dari Muktamar Ke-34 NU.
Gus Yahya sebelumnya ialah Katib Aam PBNU periode 2015-2021. Ia merupakan putra dari KH Cholil Bisri, ulama NU yang bersama KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ikut mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa. Gus Yahya merupakan kakak dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, serta keponakan dari ulama karismatik NU yang juga Pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibin, KH Ahmad Mustofa Bisri.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Suasana di depan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (24/12/2021).
Achmad Akhid (23), santri Ponpes Raudlatut Thalibin asal Batang, mengatakan, dirinya turut senang dengan penetapan Gus Yahya sebagai Ketum PBNU. ”Namun, jadi sedih juga karena mungkin enggak mengajar lagi. Kami para santri akan selalu rindu diajar oleh Pak Yahya,” katanya.
Ia menambahkan, Gus Yahya merupakan sosok kiai dengan wawasan luas. Apa yang diajarkannya selalu ditunggu karena tak sebatas ilmu agama, tetapi juga tentang dunia. Menurut dia, yang paling sering diajarkan oleh Gus Yahya ialah tentang rahmah atau kasih sayang.
Santri lainnya, Muhammad Yusuf (25), menuturkan, Gus Yahya merupakan sosok yang sangat perhatian kepada santri serta berjiwa kebapakan. Gus Yahya juga disebutnya selalu mengedepankan toleransi serta ingin mewujudkan Islam yang rahmah, serta menjadikan Indonesia menjadi negara pemimpin.
Ia pun menyambut baik terpilihnya Gus Yahya menjadi Ketum PBNU. ”Harapannya, NU bisa jalan terus dengan baik. Kami para santri akan terus mendoakan untuk kesuksesan beliau,” kata Yusuf.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Sejumlah karangan bunga ucapan selamat dijajarkan di dekat tempat tinggal KH Yahya Cholil Staquf atau sekitar Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (24/12/2021).
Pada hari Jumat, sejumlah karangan bunga ucapan selamat kepada Gus Yahya berderet di dekat kediamannya di Rembang, yang juga di sekitar kompleks Ponpes Raudlatut Thalibin.
Di Kota Semarang, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengucapkan selamat kepada Gus Yahya. Terpilihnya Gus Yahya mengingatkannya pada semangat pluralisme yang selalu dibawa oleh Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid. Apalagi, Gus Yahya juga ingin mengembalikan semangat itu ke PBNU.
”Saya kira itu merupakan sinyal bagus karena (dengan) Gus Dur, kita langsung ingat bagaimana pluralisme terjaga, bagaimana keberpihakan kepada minoritas terjaga, dan bagaimana gaya yang sangat cair terhadap siapa pun. Ini bagian yang pasti akan menjadi kekuatan NU dalam berkontribusi pada pembangunan,” ujar Ganjar.
Ganjar juga menilai, Gus Yahya juga akan melanjutkan tampuk kepemimpinan yang telah dibangun dengan baik oleh KH Said Aqil Siroj. ”Saya haqul yakin NU akan berjalan jauh lebih baik karena fondasi yang diletakkan oleh KH Said Aqil sangat luar biasa, dan Gus Yahya tinggal melanjutkan,” kata Ganjar.